Ismi Azis ; Belajar Sedekah

Diposkan oleh Admin On 9:12 AM

Tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah. Begitulah Rasulullah SAW mengajarkan umatnya agar suka menyedekahkan rezeki yang dianugerahkan Allah SWT. Bersedekah tidak hanya mendatangkan balasan berlipat ganda bagi pemberi, namun juga memberikan kebahagiaan bagi si penerima. Selain itu, bersedekah juga akan menjaga ukhuwah antara si kaya dan si miskin. Tampaknya, hikmah itulah yang dipetik artis Ismi Azis ketika menunaikan ibadah haji pada 1992 silam. Ketika berada di Tanah Suci, ke mana pun ia pergi, baik ke pasar maupun sekitar masjid, selalu ada saja orang Arab yang memberinya makanan. Padahal, dirinya sama sekali tak mengenal orang-orang tersebut.

””Wah, pokoknya selama menunaikan ibadah haji, saya tidak pernah kekurangan makanan, selalu saja ada orang yang memberi,”” ujar wanita pemilik nama asli Setia Ismiati Azis itu.

Bagi Ismi, pemberian makanan tadi tidak saja menyelipkan rasa bahagia dalam dirinya selama berada di Tanah Suci, namun juga membawa hikmah.
Pemberian-pemberian tersebut membuat Ismi berpikir–barangkali kalau dirinya berbuat hal yang sama, tentu itu akan membuat orang lain berbahagia pula.

””Ketika menerima pemberian itu, saya benar-benar merasa bahagia. Seandainya saya berbuat seperti itu, tentu orang lain yang menerima akan bahagia pula,”” kata Ismi.

Setelah melakukan perenungan atas peristiwa tadi, dalam hatinya muncul tekad, sesampai di Tanah Air ia akan memperbanyak sedekah. Dengan bersedekah, katanya, tentu banyak mendatangkan kebahagiaan bagi orang lain.

Kata Ismi, bersedekah tak hanya mendatangkan rasa bahagia. Berdasarkan pengalamannya ketika berada di Tanah Suci, pemberian makanan dari orang Arab telah mengajarkan nilai-nilai ukhuwah padanya. Betapa tidak, dirinya telah dianggap sebagai saudara oleh mereka yang semula adalah orang-orang asing.

””Di Arab, saya tidak kenal dengan siapa pun. Dengan pemberian makanan itu, orang-orang di sana berarti sayang dan menganggap saya sebagai saudara,”” tandas wanita yang lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 27 November 1965, itu.

Selain mendapat banyak pemberian makanan, Ismi pun mengaku menerima banyak kemudahan selama menunaikan rukun Islam kelima tersebut. Dia menyebutkan, salah satu kemudahan yang diterimanya itu tatkala berusaha mencium Hajar Aswad. Dengan tubuhnya yang mungil, untuk bisa mencium Hajar Aswad, pasti akan sulit dilakukan.

Apalagi, untuk bisa mencium Hajar Aswad, harus dilakukan melalui ”persaingan” dengan jamaah haji dari negara-negara lain yang memiliki postur tubuh tinggi dan besar. Namun, tak ada yang mampu menandingi kebesaran Allah jika Allah telah berkehendak menolong hamba-Nya. Penyanyi yang melejit di era 1990-an itu ternyata malah bisa mencium Hajar Aswad hingga berkali-kali.

””Pengalaman itu sungguh luar biasa. Sesuatu yang tidak mungkin dilakukan, menurut kacamata kita, bisa saya lakukan berkali-kali.””

Ismi menuturkan, setiap selesai melakukan putaran thawaf, selalu ada keajaiban yang dialaminya. Ketika tepat berada di depan Hajar Aswad, tiba-tiba di sekitar batu mulia itu tampak kosong dari jutaan manusia. Karena itu, dirinya pun bisa dengan mudah mencium Hajar Aswad.

Pada kesempatan thawaf berikutnya, keajaiban lain pun terjadi dengan adanya orang yang tiba-tiba menarik tangan Ismi sehingga mendekat ke arah Hajar Aswad. Kesempatan itu tentu tak disia-siakannya untuk bisa kembali mencium batu tersebut.

””Ternyata, kalau ada niat, pasti ada jalan,”” tandas putri direktur TVRI di era tahun 1980-an, Azis Husein.

Ismi melanjutkan, kemudahan lain yang dialaminya selama menunaikan ibadah haji terjadi saat lontar jumrah. Dengan ukuran fisiknya yang mungil, ternyata ritual itu dapat mudah dilakukannya. Bahkan, dengan sekali lempar, langsung mengenai sasaran.

Ismi pun mengaku, pelaksanaan ibadah haji telah membawa perubahan besar dalam dirinya. Setelah kembali ke Tanah Air, dirinya lebih bisa menjadi orang yang sabar dalam menghadapi apa pun. Selain itu, kualitas ibadah sehari-harinya pun lebih meningkat. (Republika)

0 komentar

Post a Comment